Spektrum Terbatas, Kok Telkomsel Bisa Agresif Gelar Jaringan 5G?

Dibandingkan dengan Indosat Ooredoo Hutchison, Smartfren, dan XL Axiata, Telkomsel menjadi operator seluler dalam negeri yang paling aktif dalam memperluas jaringan 5G. Meskipun ada kendala keterbatasan spektrum frekuensi, Telkomsel tetap berhasil mengatasinya dan memperluas jangkauan 5G mereka.
Seluruh operator seluler yang ada saat ini telah mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) 5G dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mengomersilkan layanan 5G. Namun, tidak semua operator gencar mengadopsi teknologi ini karena keterbatasan alokasi spektrum.
Telkomsel memiliki spektrum frekuensi yang cukup besar, yaitu 15 MHz di pita frekuensi 900 MHz, 22,5 MHz di pita frekuensi 1.800 MHz, 20 MHz di pita frekuensi 2.100 MHz, dan 50 MHz di pita frekuensi 2.300 MHz. Untuk mencapai kecepatan internet 5G yang optimal, diperlukan lebar pita minimal 100 MHz. "Hal ini yang membedakan kami dengan operator lain. Kami terus memaksimalkan sumber daya yang ada," ujar Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna, di Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Indra menjelaskan bahwa Telkomsel memang membagi spektrum yang ada untuk penggunaan layanan 4G dan 5G. Namun, Telkomsel juga mengalokasikan spektrum khusus untuk layanan 5G. "Saat ini, kami menggunakan spektrum 30 MHz yang didedikasikan untuk 5G, tetapi ini bisa digabungkan dengan 4G menggunakan teknologi non-standalone. Jadi, 5G dan 4G dapat berjalan berdampingan dan saling memanfaatkan," kata Indra.
Inilah yang membuat Telkomsel yakin dapat menghadirkan sinyal 5G lebih luas dibanding sebelumnya. "Apakah ini ideal? Belum. Namun, dengan kondisi saat ini, ini adalah yang terbaik yang bisa kami lakukan. Mengapa? Karena 5G lebih efisien. Dengan spektrum 5G 10 MHz, kecepatannya empat kali lipat dibanding spektrum 4G 10 MHz," jelasnya.
Telkomsel juga mengumumkan perluasan cakupan 5G di wilayah Jabodetabek, seiring dengan meningkatnya jumlah handset 5G dan kebutuhan internet cepat di daerah tersebut. Anak perusahaan Telkom ini menargetkan untuk mencapai 12 juta pelanggan 5G pada tahun 2025. Indra menyebutkan saat ini terdapat 13 juta handset 5G yang menggunakan jaringan Telkomsel, dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat. Saat ini, jumlah pengguna 5G Telkomsel mencapai lima juta pelanggan.
"Target tahun depan adalah 12 juta pelanggan. Kami akan terus berupaya untuk mencapai target tersebut sehingga lebih banyak orang dapat menikmati layanan 5G. Kami berharap pertumbuhan pengguna 5G di Jabodetabek mencapai 77%," pungkas Indra.
source: https://inet.detik.com/telecommunication/d-7674600/spektrum-terbatas-kok-telkomsel-bisa-agresif-gelar-jaringan-5g