Strategi Efektif: Kapan Keamanan Siber Perlu Diotomatisasi, dan Kapan Harus Dikelola Manual

Penipuan online dulu mungkin hanya identik dengan email dari "pangeran asing" yang meminta bantuan finansial. Namun kini, dunia kejahatan siber telah berkembang menjadi jaringan internasional yang sangat terorganisasi. Kejahatan ini bahkan telah mengakibatkan kerugian yang nilainya bisa menyamai pendapatan domestik bruto (GDP) beberapa negara. Pada tahun 2023, kerugian global akibat penipuan online bahkan mencatatkan angka yang sangat besar, sebagian besar berasal dari penipuan pembayaran online. Jika angka ini dihasilkan oleh perusahaan teknologi, investor pasti akan berlomba-lomba untuk berinvestasi.
Ancaman siber saat ini mencakup berbagai metode canggih seperti phishing, malware, pencurian identitas, dan rekayasa sosial. Bahkan hampir setiap perangkat yang terhubung ke internet dapat menjadi target. Untuk menghadapi ancaman ini, penting bagi individu untuk menggabungkan teknologi canggih dengan perilaku digital yang bijaksana. Di sisi lain, meskipun teknologi telah berkembang pesat, peran aktif pengguna dalam melindungi diri sangat krusial. Di sinilah pentingnya memahami kapan keamanan siber perlu diotomatisasi dan kapan harus dikelola secara manual.
Otomatisasi Keamanan: Melindungi Secara Efisien dengan Teknologi
Dengan adanya ancaman yang semakin kompleks, otomatisasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam strategi keamanan. Teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dapat mendeteksi dan merespons serangan secara real-time, tanpa keterlibatan manusia yang intensif. Misalnya, proteksi AI yang digunakan dalam aplikasi keamanan dapat mengidentifikasi ancaman seperti phishing, malware, dan penipuan online lainnya dengan cepat, bahkan sebelum serangan tersebut menyentuh perangkat pengguna. Hal ini tentu saja sangat membantu untuk menangani ancaman dalam skala besar dan melindungi data pribadi atau perusahaan dari kebocoran.
Namun, meskipun otomatisasi dapat menangani banyak ancaman, ada kalanya keputusan harus dibuat berdasarkan konteks yang lebih rumit dan mendalam, di sinilah peran manusia sangat dibutuhkan.
Pengelolaan Manual: Peran Manusia dalam Keamanan Siber
Meskipun alat otomatisasi sangat efektif untuk mendeteksi dan mengatasi ancaman secara cepat, beberapa situasi memerlukan penilaian manusia. Misalnya, ketika berhadapan dengan serangan rekayasa sosial yang lebih rumit atau ketika investigasi mendalam diperlukan untuk menganalisis insiden yang sudah terjadi. Keputusan-keputusan strategis ini tidak bisa hanya bergantung pada teknologi; penilaian berbasis konteks dan pengalaman manusia tetap menjadi komponen penting dalam membangun sistem pertahanan yang lebih solid.
Langkah-Langkah yang Dapat Anda Ambil untuk Melindungi Diri
Berikut adalah beberapa langkah kombinasi antara teknologi dan perilaku yang dapat melindungi Anda dari ancaman online yang semakin berkembang:
Pasang Proteksi AI untuk Semua Perangkat Anda Kehidupan digital kita kini melibatkan banyak aktivitas penting, seperti mencari pekerjaan hingga berinteraksi sosial. Semua interaksi ini dapat menjadi target empuk bagi pelaku kejahatan siber. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan proteksi yang mencakup berbagai platform seperti peramban web, email, aplikasi pesan instan, dan notifikasi kalender. Teknologi AI dapat mendeteksi ancaman secara real-time dan memberikan perlindungan yang komprehensif di seluruh perangkat Anda.
Apa yang dapat Anda lakukan: Jika Anda menerima pesan mencurigakan dari kontak yang dikenal, verifikasi melalui saluran komunikasi terpercaya sebelum mengambil tindakan. Hindari langsung merespons pesan atau tawaran pekerjaan yang tidak jelas asal-usulnya.
Lindungi Diri dari Penipuan Akses Jarak Jauh Penjahat siber kini sering menyalahgunakan aplikasi akses jarak jauh seperti TeamViewer atau AnyDesk untuk mendapatkan kontrol atas perangkat Anda. Keamanan otomatis yang canggih dapat mengidentifikasi permintaan akses yang mencurigakan dan menghentikan percakapan sebelum Anda memberi izin yang tidak sah.
Apa yang dapat Anda lakukan: Berhati-hatilah ketika memberikan akses jarak jauh ke perangkat Anda, bahkan jika aplikasi yang digunakan tampak sah. Pastikan permintaan tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya.
Gunakan Alat Keamanan yang Bisa Belajar dan Memberikan Edukasi Dengan kemajuan teknologi yang memungkinkan penjahat siber menggunakan AI untuk membuat penipuan yang semakin meyakinkan, Anda perlu alat keamanan yang tidak hanya melindungi tetapi juga memberi edukasi. Sistem yang dapat memberi pengetahuan tentang ancaman yang sedang berkembang sangat berharga dalam membantu Anda tetap waspada.
Apa yang dapat Anda lakukan: Selalu perbarui pengetahuan Anda mengenai ancaman dunia maya terbaru dan gunakan fitur edukasi dari perangkat lunak keamanan untuk memahami potensi ancaman sebelum terlambat.
Source : What to Automate, and What to Manage Manually, for Your Cybersecurity