Klobur Smart Village: Kolaborasi Tim PPKO dan Masyarakat Mewujudkan Desa Cerdas yang Mandiri

Desa Klobur kini tengah mengalami transformasi besar melalui program Klobur Smart Village. Program ini dimulai dengan observasi terhadap lima pojok literasi yang meliputi Taman Wawasan, SI Admin, Ekonomi Kreatif, Teknologi, dan Pesona Wisata. Program ini bertujuan untuk mengembangkan desa yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga mandiri secara ekonomi dan sosial. Melalui kolaborasi antara tim PPKO, perangkat desa, dan masyarakat, program ini membawa perubahan positif yang mencakup berbagai sektor kehidupan desa.
Program Klobur Smart Village diawali dengan pembentukan tim PPKO (Program Pengembangan Klobur Ormawa) yang melakukan riset untuk mengidentifikasi potensi dan kebutuhan desa. Menurut Dawwas, salah seorang narasumber tim PPKO, program ini berawal dari riset yang menunjukkan bahwa Desa Klobur memiliki prospek besar untuk pengembangan desa cerdas. “Kami melakukan riset di beberapa desa dan menemukan bahwa Desa Klobur memiliki potensi besar untuk menerapkan konsep desa cerdas,” ujarnya.
Salah satu terobosan utama dalam program Klobur Smart Village adalah digitalisasi administrasi desa melalui platform SiAdmin. Platform ini memungkinkan perangkat desa untuk mengelola data penduduk, surat-menyurat, dan layanan lainnya secara digital, menggantikan proses manual yang memakan waktu.
Erin, anggota tim teknologi, menjelaskan, "Kami memulai dengan pemetaan masalah administratif di Desa Klobur. Dengan SiAdmin, kami berharap semua layanan bisa lebih cepat dan efisien, memberikan kenyamanan bagi warga untuk mengakses layanan secara online."
Aryes, anggota tim SiAdmin, menambahkan, "Kami melakukan survei dan wawancara dengan perangkat desa untuk mengetahui kendala utama dalam pengelolaan administrasi. Dari situ, kami merancang sistem yang bisa mengotomatisasi berbagai proses, seperti pembuatan surat dan pengelolaan data penduduk, sehingga lebih cepat dan akurat."
SiAdmin mengotomatiskan berbagai proses administratif, seperti pembuatan surat-surat dan pengelolaan data penduduk. Affan, anggota tim SiAdmin, menyebutkan, "Dengan sistem ini, dokumen bisa diproses lebih cepat dan efisien, tanpa kesalahan yang sering terjadi pada sistem manual."
Untuk memastikan keberlanjutan, tim PPKO telah merencanakan pembentukan kader digital yang akan melatih perangkat desa untuk mengelola dan memelihara sistem ini setelah program selesai. "Kami berharap SiAdmin dapat terus berkembang dan membantu desa lebih mandiri dalam mengelola administrasi," kata Erin.
Sebagai bagian dari Klobur Smart Village, pengembangan Taman Wawasan di MI Almasudiyah 4, Desa Klobur, bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan mendukung perkembangan literasi di kalangan siswa dan masyarakat desa. Taman Wawasan ini awalnya adalah sebuah perpustakaan yang kini telah direnovasi dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menarik.
Hamidah, anggota tim PPKO yang berfokus pada pengembangan Taman Wawasan, menjelaskan bahwa mereka berusaha menciptakan ruang yang mendukung kegiatan belajar dan membaca. "Kami ingin menyediakan tempat yang nyaman bagi siswa untuk belajar dan membaca buku, agar mereka bisa lebih termotivasi untuk belajar," ujar Hamidah.
Sebagai bagian dari pengelolaan dan pengembangan lebih lanjut, Zahra, menambahkan bahwa renovasi Taman Wawasan bertujuan agar perpustakaan menjadi lebih ramah dan menarik bagi pengunjung. "Kami menambahkan fasilitas seperti buku, mainan edukasi, serta dekorasi yang lebih menarik untuk menciptakan atmosfer yang menyenangkan," kata Zahra.
Untuk memastikan keberlanjutan dan pengelolaan Taman Wawasan, pihak pengelola telah menyusun SK pengelolaan yang melibatkan sekolah dan masyarakat setempat. Dengan sistem yang jelas, harapannya Taman Wawasan bisa terus terjaga dan berkembang bahkan setelah program PPKO berakhir.
Tim PPKO berharap agar pemerintah dapat menyediakan perangkat digital seperti komputer untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi. "Kami juga ingin mengembangkan program-program literasi digital agar Taman Wawasan bisa menjadi pusat pengetahuan yang lebih modern bagi siswa dan masyarakat desa," ujar Hamidah..
Pojok Ekonomi Kreatif juga menjadi salah satu fokus utama dalam Klobur Smart Village. Melalui pengembangan produk cinderamata khas desa, seperti buket bunga dan buket snack, ibu-ibu desa diberikan pelatihan untuk membuat produk-produk kreatif yang bisa dijual kepada wisatawan atau dalam acara-acara tertentu. Nafla, salah seorang pengelola program ekonomi kreatif, menjelaskan bahwa mereka mulai dengan melibatkan ibu-ibu desa dalam pembuatan buket. "Kami mengajarkan mereka bagaimana cara membuat buket yang menarik, dan hasilnya cukup bagus," ujarnya.
Produk-produk ini tidak hanya meningkatkan keterampilan ibu-ibu desa, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang positif. "Setelah ibu-ibu terlatih, mereka mulai memasarkan produk-produk ini, baik untuk acara wisuda atau saat ada tamu wisatawan yang berkunjung," tambah Nafla. Untuk memastikan keberlanjutan, kelompok ibu-ibu yang terlibat dalam produksi telah dibentuk dalam sebuah SK, yang menjadi dasar untuk melanjutkan usaha ini ke depan.
Tidak hanya di sektor administrasi dan ekonomi kreatif, Klobur Smart Village juga mendorong sektor pariwisata dengan menambah spot foto yang menarik di WMS Berung Ngambeng, sebuah destinasi wisata mangrove yang terkenal di desa tersebut. Novia, pengelola program pesona wisata, menjelaskan bahwa spot foto ini ditambahkan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan, terutama yang suka berbagi foto di media sosial. "Kami melihat bahwa wisatawan saat ini cenderung tertarik pada tempat-tempat yang estetik dan Instagramable. Maka, kami merancang spot foto dengan menggabungkan elemen budaya lokal dan keindahan alam," katanya.
Spot foto yang dirancang dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengunjung kini dilengkapi dengan fasilitas tambahan seperti gazebo, tempat duduk, dan kios makanan yang dikelola oleh masyarakat setempat. "Kami juga melibatkan masyarakat desa dalam pengelolaan spot foto dan promosi di media sosial, sehingga mereka dapat merasakan langsung manfaatnya," ujar Novia.
Untuk memastikan agar program-program ini dapat terus berkembang, tim PPKO sudah merancang langkah-langkah keberlanjutan yang melibatkan masyarakat dan perangkat desa. "Kami telah membuat SK untuk setiap pojok literasi, serta melibatkan kader dan pengelola lokal untuk menjaga keberlanjutan program ini," ujar Dawwas. Melalui pelatihan berkelanjutan, pengelolaan yang melibatkan masyarakat, dan pemanfaatan teknologi yang tepat, Klobur Smart Village diharapkan dapat terus berkembang menjadi desa yang lebih cerdas dan mandiri.
Klobur Smart Village menunjukkan bahwa sebuah desa, dengan dukungan teknologi, pemberdayaan masyarakat, dan pengelolaan yang baik, dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup warganya. Program ini juga menjadi contoh bahwa digitalisasi dan kreativitas lokal dapat saling mendukung dalam menciptakan sebuah desa yang lebih berkelanjutan dan siap menghadapi tantangan masa depan.