Implementasi Cloud dan AI: Revolusi dalam Industri Jasa Keuangan
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/ft/thumbnail/3553aa59-5d8d-4029-9e1c-3706a3aefa4c.png)
Di era digital yang terus berkembang, teknologi komputasi awan (cloud computing) dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI) menjadi penggerak utama transformasi di berbagai sektor, termasuk jasa keuangan. Pada 2 April 2024, webinar bertajuk "Implementasi Cloud dan AI pada Industri Jasa Keuangan" yang diadakan oleh Cloud Computing Indonesia membahas secara mendalam bagaimana kedua teknologi ini mengubah dinamika sektor keuangan.
Vincent, Wakil Ketua Departemen IKD di AFTECH, menjelaskan bahwa AI menghadirkan layanan baru dan inovasi yang meningkatkan keamanan, kemudahan, dan integrasi layanan keuangan dengan ekosistem digital lainnya.
Sebagai pelopor dalam adopsi teknologi cloud dan AI, fintech telah mendorong kemajuan signifikan melalui inovasi produk, layanan, dan model bisnis dalam ekosistem keuangan digital. Dengan regulasi yang mendukung, teknologi ini memungkinkan kolaborasi yang lebih luas antara layanan fintech, infrastruktur pendukung, serta ekosistem digital. Berdasarkan Indeks Keuangan Inklusif dan Literasi, kolaborasi tersebut telah berkontribusi pada peningkatan inklusi keuangan hingga 85,10% pada tahun 2022.
Manfaat Cloud dan AI dalam Industri Keuangan
Keamanan Data: Cloud meningkatkan perlindungan data, memberi keyakinan pada perusahaan fintech terkait keamanan data pelanggan.
Efisiensi Skalabilitas: Teknologi ini memungkinkan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien, mendukung berbagai kebutuhan operasional.
Analisis Data Cepat: Kombinasi cloud dan AI mempercepat proses analisis data, mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.
Penerapan Cloud dan AI untuk Solusi Keuangan
Otomatisasi Proses: AI memungkinkan otomatisasi berbagai proses seperti analisis data, skor kredit, deteksi wajah, dan pencegahan penipuan.
Analisis Prediktif: AI membantu perusahaan memprediksi tren dan membuat keputusan berdasarkan data.
Pelaporan Keuangan: AI mempermudah pelaporan yang lebih cepat dan akurat.
RegTech: Menggunakan AI untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar keamanan.
Pencegahan Penipuan: Meningkatkan kemampuan deteksi penipuan melalui analisis data yang lebih mendalam.
Implementasi AI di Perbankan
PT Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan salah satu bank yang sukses mengintegrasikan AI dalam operasionalnya. Menurut Sankata Lee, VP IT Strategic di BNI, AI digunakan untuk aktivitas cross-selling, deteksi penipuan, anti-money laundering, hingga manajemen pengetahuan internal, yang memberikan dampak positif signifikan.
Peran GPU dalam Teknologi AI
Ifan Benawan, Product Manager Lintasarta, menyoroti pentingnya GPU dalam mendukung AI. GPU dapat mempercepat proses machine learning hingga 85%, menghasilkan model AI yang lebih efisien dan akurat. Lintasarta, sebagai mitra utama Nvidia Cloud di Indonesia, menawarkan solusi GPU seperti NVIDIA H100 SXM dan NVIDIA L40S, yang mendukung kebutuhan AI di sektor keuangan.
Tantangan dan Solusi Implementasi AI
Walaupun memberikan banyak manfaat, implementasi AI menghadapi beberapa tantangan, seperti risiko keamanan data, privasi, dan penggunaan shadow AI yang tidak terkontrol. Untuk mengatasi ini, Sankata menekankan pentingnya kerangka kerja AI TRIMS (Artificial Intelligence Trust, Risk, and Security Management) sebagai panduan untuk mengelola risiko dalam pengembangan AI.
Dengan solusi yang tepat, termasuk penggunaan GPU untuk meningkatkan performa AI dan penguatan keamanan data, sektor jasa keuangan dapat mengatasi tantangan ini. Teknologi cloud dan AI, jika diterapkan dengan baik, memungkinkan industri keuangan terus berinovasi, meningkatkan efisiensi operasional, dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Sumber: https://www.cloudcomputing.id/berita/implementasi-cloud-ai