Akamai Technology Bahas Tren Terkini Cloud Computing di Asia Pasifik dan Jepang

Jakarta, 5 Desember 2024 – Akamai Technology menyelenggarakan webinar untuk membahas perkembangan terkini dalam adopsi cloud computing di kawasan Asia Pasifik dan Jepang (APJ), termasuk Indonesia. Acara ini menyoroti bagaimana teknologi cloud memberikan solusi inovatif dan efisiensi operasional bagi bisnis dalam menghadapi tantangan digital yang semakin kompleks.
Teknologi cloud telah menjadi elemen utama dalam transformasi digital, mengubah cara bisnis beroperasi dan menciptakan peluang baru untuk inovasi. Dengan perannya yang semakin penting, cloud computing kini mendorong integrasi lebih dalam antara teknologi, data, dan layanan, menjadi pilar kemajuan global.
Jay Jenkins, Chief Technology Officer Cloud Computing di Akamai, mengupas peluang besar dan tantangan yang dihadapi kawasan APJ, termasuk Indonesia. Ia membahas tren seperti penggunaan multi-cloud, tekanan biaya operasional, dan dampak besar kecerdasan buatan (AI) dalam proses transformasi digital.
Berdasarkan laporan Gartner, pengeluaran global untuk layanan cloud diperkirakan mencapai USD1 triliun pada tahun 2027. Di kawasan APJ, setengah dari perusahaan diproyeksikan bermitra dengan penyedia cloud untuk mendukung pengembangan teknologi AI generatif. Jay juga menekankan pentingnya evolusi arsitektur cloud untuk menghadirkan layanan yang lebih dekat ke pengguna akhir.
Evolusi Arsitektur Cloud Menuju Cloud Native
Model komputasi terpusat yang mendominasi satu dekade terakhir kini menghadapi tantangan baru seperti latensi tinggi, isu privasi, dan kurangnya ketahanan. Solusi yang diusulkan adalah transisi ke arsitektur cloud native, yang memungkinkan aplikasi lebih portabel antar penyedia cloud serta mendistribusikan komputasi hingga ke edge, mendekati pengguna dan sumber data.
Dengan pendekatan ini, aplikasi real-time dapat lebih responsif, didukung oleh jaringan CDN dan edge yang menjadi keunggulan Akamai. Sistem komputasi edge kini dirancang untuk mengintegrasikan kemampuan full-stack, mencakup data dan komputasi, guna mendukung kebutuhan aplikasi canggih seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan Internet of Things (IoT).
Kapabilitas Edge Computing Akamai
Akamai terus memperluas kapasitas edge computing untuk mendukung aplikasi modern dengan pendekatan komputasi terdistribusi dan multi-cloud. Solusi yang ditawarkan berfokus pada platform terbuka dengan portabilitas tinggi, sehingga pelanggan dapat memanfaatkan jaringan global tanpa harus bergantung pada satu penyedia.
Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang Content Delivery Network (CDN), Akamai mengintegrasikan layanan core, distributed, dan edge compute untuk membawa komputasi lebih dekat ke pengguna. Langkah ini meningkatkan efisiensi dan penghematan biaya operasional, sekaligus membuka peluang baru bagi bisnis.
Sejak mengakuisisi Linode, Akamai menggandakan wilayah komputasi intinya dan menambahkan 10 region komputasi terdistribusi baru di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar. Dengan pendekatan ini, Akamai menghadirkan latensi rendah serta akses internet yang lebih inklusif untuk memenuhi kebutuhan aplikasi lokal dan berbasis AI.
Pertumbuhan Cloud Computing di Indonesia
Onno W. Purbo, pakar telematika sekaligus Rektor STTS, mencatat pertumbuhan pesat cloud computing di Indonesia. Nilai pasar diperkirakan meningkat dari USD2,13 miliar pada tahun 2024 menjadi USD4,21 miliar pada 2029 dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 14,52%.
Tren utama yang mendorong pertumbuhan ini mencakup adopsi hybrid cloud, penerapan teknologi cloud di sektor keuangan, kesehatan, dan ritel, serta ekspansi layanan public cloud. Selain itu, investasi teknologi global dan dukungan pemerintah memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama di sektor cloud computing di Asia Tenggara.
"Pemanfaatan cloud, baik privat maupun publik, menjadi faktor kunci dalam mengoptimalkan AI, khususnya untuk pengembangan kota pintar," ungkap Jay Jenkins.
Dengan kapabilitas yang terus berkembang, cloud computing menjadi katalis dalam transformasi digital, tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga untuk kawasan APJ secara keseluruhan. Sumber: https://www.medcom.id/teknologi/news-teknologi/4KZw2XqN-tren-cloud-computing-2025-versi-akamai